PESAWAT
KERTAS
Cerita
ini dimulai disaat ada seorang siswi SMA kelas XI di salah satu SMA Negeri
daerah Jawa Timur. Dia Bernama Anggie. Dia sangat menyukai hobinya yaitu
menulis. Dia menulis apapun yang ada di pikirannya, dimana saja.
Suatu
hari, Anggie sedang berada di salah satu terminal bus dan akhirnya Anggie
menaikki bus jurusan Jember. Dia duduk di bangku nomer 3 sebelah kanan. Pada
saat dia sedang asyik dengan dunianya yaitu menulis, tiba – tiba bus berhenti.
Diapun akhirnya berhenti menulis dan berusaha untuk bertanya kepada orang
disekelilingnya. Tapi sifat pemalunya muncul ketika akan bertanya.
“Aduhh.. Ada apaan sih ini ?”
Gerutunya sendiri.
“Gimana tanyanya kalau malu gak ada
yang kenal gini” Ujarnya kembali.
Ketika dia sedang menengok orang –
orang disekitarnya untuk ditanya, tiba – tiba dia melihat sesosok pria bertubuh
tinggi, tegap, dan berseragam sedang duduk tenang di sebrang bangkunya.
“Mas.. Mas.. Ada apa didepan kok
tiba – tiba bus berhenti?” tanyanya kepada pria itu.
“Kurang tau saya, Mbak. Mungkin ada
kecelakaan didepan mbak” Jawab pria tersebut.
Anggie
mencoba memberanikan diri untuk bertanya kembali, tapi pria itu bertanya
telebih dahulu kepada Anggie.
“Kalau boleh saya tau, nama mbak
siapa ?” Tanyanya pada Anggie.
“Nama saya Anggie, kalau kamu?”
Tanya Anggie kembali.
Pria itu mencoba untuk menunjukkan
namanya yang ada pada nama dadanya. Anggie pun hanya tersenyum melihat nama
pria tersebut. Ya, Pria tersebut bernama Kay yaitu salah satu siswa di SMK
Penerbangan. Perbincangan Anggie dan Kay sangat panjang, hingga akhirnya mereka
berdua bertukar nomer handphone dan alamat facebook.
Keesokannya
harinya, Anggie mendengar suara ketika dia sedang menulis, dan ternyata itu
adalah bunyi dari handphonenya. Anggie pun segera membuka satu SMS yang
ternyata SMS itu dari Kay. Anggie pun cepat – cepat membalas SMS tersebut.
Setelah lama mereka saling komunikasi, Anggie dan Kay menjadi dekat satu sama
lain layaknya sahabat. Hingga suatu hari, Anggie mengetahui kebiasaan Kay yang
menurutnya cukup unik. Kebiasaan Kay yang unik adalah menulis harapannya di
sebuah kertas dan membuat kertas itu menjadi sebuah Pesawat Kertas. Dia akan
menerbangkan pesawat kertas itu dan berdoa semoga harapannya terjadi.
Sebenernya dia lakukan itu bukan untuk meyakininya tetapi dia hanya mencoba
untuk melegakan keinginnannya.
Hari
demi hari, Anggie dan Kay semakin dekat. Anggie merasa nyaman saat berinteraksi
dengan Kay, begitupun sebaliknya. Kay ragu dengan perasaannya yang ternyata dia
mempunyai rasa terhadap Anggie. Tapi disamping itu, Kay juga malu dan takut
bila cintanya bertepuk sebelah tangan. Akhirnya, dia mencoba untuk melakukan
pendekatan dengan Anggie. Tanpa dia sadari ternyata Anggie juga mempunyai rasa
yang sama tetapi dia juga malu untuk mengataknnya.
Tanpa
mereka ketahui, mereka saling melakukan pendekatan. Hingga lama kemudian Kay
merasa tidak sanggup lagi untuk memendam perasaannya kepada Anggie. Akhirnya,
Kay memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepada Anggie. Karena kay
merasa malu, maka Kay mengirim SMS kepada Anggie. Disisi lain, Anggie mendengar
handphonenya berbunyi dan SMS tersebut tidak lain dari Kay. Akhirnya, Anggie
membuka SMSnya dan Anggie terkejut dengan SMS dari Kay. Perasaan Anggie sangat
tidak karuan antara senang, bingung, dan tak tau maksudnya. Lalu, Anggie
menyuruh Kay untuk menjelaskan pernyataannya tentang isi hati Kay melewati
telepon. Tidak salah lagi, dugaan Anggie bahwa sebenarnya SMS itu berupa
ungkapan isi hati Kay itu benar. Kay menyatakan cintanya kepada Anggie.
Sebenarnya, Anggie ragu bila Kay mempermainkannya. Akhirnya, Anggie mengajak
Kay untuk bertemu.
Pada
hari selasa, mereka bertemu ditempat pertama kali mereka bertemu. Mereka hanya
terdiam tersipu malu untuk bertanya satu sama lain. Lalu, Anggie mengajaknya
mengobrol karena Anggie mengerti bahwa Kay mungkin masih merasa gugup untuk
mengajaknya berbicara. Ditengah perbincangan, Anggie mulai menyinggung tentang
SMS Kay yang dikirim kepadanya. Anggie melihat wajah Kay yang pucat, gemetaran,
berekeringat mencoba untuk menenangkan Kay agar tidak gugup. Dengan spontan,
Kay menyatakan cintanya kepada Anggie dan Kay mencoba untuk meyakinkan Anggie.
Anggie hanya terdiam terkejut bahwa pernyataan yang ada di SMS itu benar.
Anggie langsung tersenyum bahagia karena
perasaan yang dia rasakan terbalaskan. Akhirnya, Anggie menerima Kay menjadi
pacarnya. Kay sebelumnya terlihat gugup dan pucat, setelah mendengar jawaban
dari Anggie yang ternyata menerimanya menjadi wajah yang penuh kebahagiaan. Dan
kemudian mereka resmi berpacaran.
Anggie sering menanyakan kepada Kay
tentang alasan Kay bisa mnyukainya. Tetapi, Kay tidak pernah menjawab
pertanyaan Anggie kepadanya karena Kay hanya menjelaskan bahwa Cinta itu tak
perlu alasan. Mencintai seseorang itu harus apa adanya bukan ada apanya. Anggie
yang mendengar penjelasan dari Kay hanya tersenyum dan berterima kasih kepadanya.
DI
sebuah rumah pohon, Anggie dan Kay duduk dan saling berbincang. Percakapan
Anggie dan Kay dipenuhi dengan harapan – harapan kedepan mereka tentang
hubungan yang dijalaninya. Mereka menulis harapan – harapan mereka di sebuah
kertas dan kertas itu mereka buat menjadi sebuah Pesawat Kertas. Ya, itulah
kebiasaan unik Kay yang sekarang menghiasi hubungan mereka. Hingga akhirnya
Pesawat kertas itu mereka terbangkan agar menjadi kenyatan. Dan didalam Pesawat
Kertas itu terdapat tulisan nama mereka yaitu AK (Anggie Kay).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar